Mendaftar Work and Holiday Visa Australia! Part 2
Untuk proses awal pengurusan Work and Holiday Visa saya, dapat dibaca di bagian pertama
Saya mendapatkan jadwal wawancara untuk mendapatkan Surat Rekomendasi Pemerintah Indonesia (SRPI) pada hari Rabu, tanggal 13 September 2017 via email yang saya terima pada tanggal 13 Juli 2017.
Saya memutuskan untuk berangkat ke Jakarta satu hari sebelumnya dan menginap satu malam di hotel (banyak tempat menginap di dekat tempat wawancara jadi Anda tidak perlu khawatir) untuk berjaga-jaga karena Jakarta terkenal dengan jalanan macetnya. Lebih baik tiba lebih pagi dibandingkan terlambat!
Wawancara
Wawancara dilakukan di Lantai 12 Gedung Direktorat Jenderal Imigrasi, Jl. H. R. Rasuna Said Kav. X-6 Blok 8, Kuningan, Jakarta Selatan, pada waktu 09.00 pagi.
Image Source: https://news.detik.com
Saya tiba di gedung imigrasi 08.45, namun di lokasi sudah cukup ramai dengan para kandidat lainnya.
Setibanya di sana, yang pertama kali harus dilakukan adalah pendaftaran ulang, karena urutan pendaftaran tersebut yang menjadi urutan panggilan wawancara. Ternyata para kandidat yang telah tiba lebih pagi telah membuat daftar urutan wawancara sendiri, sesuai dengan waktu tiba di gedung imigrasi, agar lebih adil. Daftar ini juga kemudian disetujui oleh petugas imigrasi yang bertugas.
Saya pun mendapat giliran di atas nomor 60, karena ternyata banyak yang datang jauh lebih pagi dari saya! Sambil menunggu, saya mendapatkan kesempatan untuk mengobrol dengan kandidat lainnya dan saling berbagi info dan pengalaman. Gunakan kesempatan ini untuk bersosialisasi dengan sesama WHVers!
Ketika nomor saya dipanggil, saya masuk ke dalam ruangan wawancara dan duduk di meja pewawancara yang ditunjuk. Ada beberapa pewawancara di ruangan tersebut yang juga sedang mewawancarai kandidat lainnya. Wawancara saya dilakukan dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Pewawancara memeriksa kelengkapan dokumen dan kesamaan antara fotocopy dan dokumen aslinya. Mereka juga bertanya tentang beberapa hal umum seperti, “Where do you want to go first?” “What makes you want to go on a working holiday trip?” “What was your major in university?” “What kind of work do you want to do?” dan sebagainya.
Teman-teman tidak harus menggunakan bahasa Inggris yang terlalu baik dan benar seperti ketika tes IELTS, selama kalian dapat menyampaikan jawaban dengan jelas dan mudah dimengerti. Setelah selesai, kalian akan menerima selembar kertas sebagai tanda sudah melewati tahap wawancara.
Pada tanggal 15 September 2017, saya menerima email dari imigrasi yang berisi attachment SRPI!
Pengiriman Dokumen
Setelah menerima SRPI, lengkap sudah dokumen untuk mendaftar visa Work and Holiday ini. Untuk memasukkan dokumen Work and Holiday Visa ini adalah melalui AVAC (Australia Visa Application Centre) yang dikelola oleh VFS Global di Jakarta. Jadi, jangan mengirimkan dokumen-dokumen kalian ke kedutaan besar Australia yah!
Untuk pembayaran visa, saya menggunakan opsi kartu kredit dengan mengisi data kartu kredit di form aplikasi visa.
Biaya yang diperlukan untu aplikasi Work and Holiday Visa ini adalah AUD 450 atau IDR 4,840,000.
Kalian dapat langsung memasukkan aplikasi beserta dokumen pelengkap langsung ke kantor AVAC di:
Jakarta
Kuningan City Lantai 2 No. L2-19
Jalan Prof. Dr. Satrio Kav. 18
Setiabudi, Kuningan, Jakarta 12940 Indonesia
Hari dan Jam Kerja: Senin – Jumat jam 08.30 - 16.00
Bali
Benoa Square Lantai. 3 No. 7-9.3/A
Jalan Bypass I Gusti Ngurah Rai No. 21A
Kedonganan, Kuta, Bali – 80361 Indonesia
Hari dan Jam Kerja: Senin – Jumat jam 08.30 - 16.00
Namun karena saya tidak tinggal di Jakarta, saya pun menggunakan jasa kurir VFS Global untuk mengirimkan aplikasi.
Setelah kelengkapan dokumen sudah dicek, isi form courier untuk penggunaan jasa kurir dan lakukan pembayaran untuk biaya logistik dan biaya penjemputan dokumen ke VFS Global (bukan pembayaran biaya visa!). Fotocopy slip pembayaran dan cetak form courier tersebut dan masukkan bersama dokumen lainnya ke dalam satu amplop.
Setelahnya kirim email ke info.avacjakarta@vfshelpline.com dengan lampiran slip pembayaran ke VFS Global dan form courier yang telah Anda isi.
Saya dengan segera mendapat jawaban konfirmasi penjemputan dan hari penjemputan dalam 3-5 hari kerja melalui. Keesokan harinya, saya juga segera ditelpon oleh jasa kurir untuk konfirmasi penjemputan. Dokumen saya dijemput 3 hari setelah saya mengirimkan email.
Seminggu setelahnya, saya menerima email dengan instruksi pengambilan medical examination dan detail HAP ID (health identifier) saya!
Untuk informasi lebih lanjut tentang aplikasi visa, dapat dibaca di sini.
Medical Check Up (MCU)
Pemeriksaan kesehatan harus dilakukan di rumah sakit yang telah ditunjuk oleh pemerintah Australia. Anda bisa melihat daftar rumah sakit terdekat di sini
Karena saya bertempat tinggal di Surabaya, saya pun segera menelpon RS Premier Surabaya untuk membuat janji. Staff mereka telah siap dengan prosedur check up untuk visa Australia sehingga tidak sulit untuk menjelaskan prosedur mana yang ingin saya ambil. Jangan lupa untuk membawa HAP ID dan paspor Anda ke rumah sakit!
Biaya yang dibutuhkan untuk proses MCU adalah IDR 895.000.
Pemeriksaan yang dilakukan cukup simpel yaitu pengukuran berat dan tinggi badan, tes urin, dan pemeriksaan fisik umum oleh dokter. Selanjutnya, saya diantar ke bagian foto X-Ray.
Setelah selesai, staf rumah sakit menginformasikan bahwa dokternya yang akan mengirimkan hasil langsung ke kedutaan Australia.
Beberapa hari kemudian, saya menerima email dari kedubes Australia yang berisikan bahwa saya perlu melakukan pengecekan X-Ray lebih lanjut. Ketika saya konfirmasikan ke rumah sakit, dokter pun sudah mendapatkan email tentang detil pemeriksaan lebih lanjut dan menjelaskan bahwa terdapat area sekitar daerah paru-paru saya yang perlu difoto kembaili.
Karena hanya pengecekan ulang, saya tidak dikenakan biaya tambahan.
Sebelumnya, foto X-Ray hanya diambil dari bagian depan tubuh, tetapi kali ini saya difoto dari bagian belakang. Setelahnya, saya memutuskan untuk menunggu di lobi rumah sakit agar segera tahu apakah masih ada masalah atau tidak dengan hasilnya. Di sinilah muncul kejadian yang membuat saya sedikit khawatir.
Tidak lama menunggu, saya pun dipanggil kembali untuk mengulang foto X-Ray, karena ada bagian yang nampak kurang jelas. Saya difoto dengan posisi yang sama dan disuruh menunggu di ruangan X-Ray. Lalu, masuk staf yang berbeda untuk mengulang foto dengan posisi yang sedikit berbeda. Pengulangan foto ini terjadi total sekitar 4-5 kali.
Saya sudah mulai panik dan berpikir aneh-aneh.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya saya ditemui kembali oleh dokter yang bertugas dan disarankan untuk pulang saja terlebih dahulu.
Selama beberapa hari tidak ada kabar dari rumah sakit maupun kedutaan Australia, saya pun menjadi semakin khawatir dan pasrah saja.
Untungnya sekitar satu minggu kemudian, tepatnya tanggal 18 Oktober 2017, saya menerima email kalau Work and Holiday Visa saya sudah granted!
Semoga pengalaman saya dapat membantu proses aplikasi Work and Holiday Visa kalian! Sampai jumpa di Australia!